Aksi Demo

Ricuh Demo di Kab. Cirebon, Gedung DPRD Dibakar, Polsek Dirusak, Masa Bergerak ke Kota

Kab. Cirebon – //DJALAPAKSINEWS// — (31/08/2025), Kabupaten Cirebon diguncang besar pada Sabtu kemarin siang. Gelombang massa yang awalnya menggelar aksi solidaritas berubah menjadi amuk. Gedung DPRD Kabupaten Cirebon di Sumber diserang, dijarah, dan dibakar. Fasilitas kepolisian, mulai dari Polsek Sumber hingga pos lalu lintas, juga menjadi sasaran.

Aksi ini memicu kemarahan masyarakat atas kejadian tragis di Jakarta, 28 Agustus lalu. Seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob. Kabar itu cepat menyebar di media sosial dan memantik solidaritas di berbagai daerah, termasuk Cirebon.

Pihak kepolisian pusat sudah menahan tujuh anggota Brimob yang terlibat. Mereka diperiksa secara etik dan pidana oleh Divpropam Polri. Namun, bagi sebagian masyarakat, langkah itu dianggap belum cukup menenangkan emosi.

Sejak siang hari, massa mulai berkumpul di sekitar Polresta Cirebon. Jumlah mereka terus bertambah, terdiri dari komunitas ojek online, pelajar, hingga warga yang mendorong solidaritas.

Sekitar pukul 13.00 WIB massa bergerak menuju Gedung DPRD Kabupaten Cirebon di Sumber. Orasinya menggema, tetapi ketegangan meningkat setelah pelemparan batu terjadi. Kaca gedung pecah, pagar jebol, dan massa masuk ke dalam.

“Awalnya hanya orasi, tapi tiba-tiba ada yang melempar batu. Setelah situasi tidak terkendali, orang-orang masuk ke gedung DPRD, merusak kursi dan meja, lalu api mulai muncul,” ujar Samsudin (43), warga sekitar yang menjadi saksi mata.

Di dalam gedung, ruangan-ruangan rusak, dokumen berserakan, dan barang-barang dijarah. Api membesar, membubung kan asap hitam yang terlihat hingga radius beberapa kilometer.

Polsek Sumber pun tidak luput dari sasaran. Massa merusak kaca, melempar benda keras, hingga membakar sebagian fasilitas. Pos polisi lalu lintas di perempatan juga dirusak, sebelum akhirnya dipadamkan aparat.

Simbol mewah, tugu knalpot brong di listrikan Sumber, ikut dibongkar massa. Jalan utama macet total, kendaraan berhenti, dan warga panik berusaha menghindari lokasi bentrokan.

“Kami hanya ingin suara kami didengar. Kami marah karena nyawa ojol melayang, dan seolah-olah aparat tidak serius bertanggung jawab,” ucap Rizki (29), salah satu peserta aksi dari komunitas ojol.

Ketika massa mendekati markas Brimob di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, aparat mengeluarkan tembakan gas air mata. Gas menyebar ke organisasi, membuat warga ikut terdampak.

“Ibu-ibu sampai berteriak, anak-anak nangis semua. Saya sendiri mata perih, nafas sesak. Gasnya terbawa angin sampai ke rumah-rumah,” kata Nurhayati (35), warga Perumnas Sumber.

Seorang ibu dan anak yang tengah melintas di Jalan Pangeran Cakrabuana terpapar gas hingga jatuh. Mereka dievakuasi oleh warga ke kantor PWRI Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan pertolongan.

Menjelang sore, massa terpantau bergerak ke arah Gedung DPRD Kota Cirebon. Sejumlah orang sempat masuk ke area perkantoran, meski aparat keamanan berupaya melakukan penghalauan. Situasi tegang masih terasa hingga malam hari.

Hingga berita ini ditulis, api di Gedung DPRD berhasil dipadamkan. Namun, kerusakan dinilai parah. Ruang rapat utama dan sejumlah fasilitas penting hangus terbakar.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni S.IK.S.H.MH, mengatakan mengurungkan niatnya masih melakukan pendataan korban dan kerugian.

“Kami fokus menenangkan situasi terlebih dahulu. Data resmi jumlah korban luka maupun kerugian masih dihimpun. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi,” jelasnya.

Aparat gabungan TNI–Polri tetap bersiaga di sekitar Sumber dan kawasan kantor pemerintah untuk mencegah gelombang kericuhan susulan.

Kerusuhan di Cirebon menambah panjang daftar aksi protes di berbagai kota pasca kejadian terbunuhnya Affan Kurniawan. Di Jakarta, Divpropam Polri memastikan tujuh anggota Brimob yang berada di rantis telah diperiksa secara transparan.

Namun, tekanan masyarakat terus meningkat. Gelombang solidaritas ojol dan masyarakat luas yang diprediksi belum akan surut, sampai ada keputusan hukum yang dianggap memenuhi rasa keadilan.//Kang Ut//

Editor: Taufik

Ari

Share
Published by
Ari

Recent Posts

Warga Wringinputih Pasang Spanduk Protes, Dipicu Jalan Desa Rusak Parah

Semarang – //DJALAPAKSI NEWS// -- Sejumlah warga Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, melakukan aksi…

2 jam ago

Diduga Oknum PNS dan PJLP UPS Badan Air LH DKI, Tega Jual Aset Pemda

Jakarta - //DJALAPAKSINEWS// – (10/09/2025), Sungguh keterlaluan ulah oknum PNS dan PJLP di lingkungan Dinas…

2 jam ago

SK Pensiun Resmi Diserahkan Wali Kota Cirebon

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – (10/09/2025), Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, secara resmi hari kemarin menyerahkan…

3 jam ago

Pintu Air Sukabirus Solusi Atasi Genangan Air, Warga Sukabirus Apresiasi Respon Cepat Bupati Bandung

Bandung - //DJALAPAKSINEWS// -- (10/09/2025), Warga Kampung Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menyampaikan apresiasi…

3 jam ago

Pemdes Solokanjeruk Jaga Aset Desa, Amankan Tanah Carik untuk Generasi Mendatang

Bandung - //DJALAPASINEWS// – Tanah carik merupakan aset desa yang tidak boleh diperjualbelikan dan wajib dikelola…

19 jam ago

Haornas 2025, Pemkot Tegal Beri Reward untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi

Kota Tegal - //DJALAPAKSINEWS// – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal memberikan penghargaaan kepada pelatih dan atlet…

19 jam ago