Sleman DIY

Usai Santap Menu MBG, Ratusan Siswa SMP di Sleman DIY Diduga Keracunan

Sleman DIY – //DJALAPAKSINEWSS// — (27/08/2025), Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali tercoreng. Ratusan siswa SMP Negeri 3 Berbah, Kabupaten Sleman, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setelah mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai menyantap menu MBG siang ini.

Data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan jumlah korban bervariasi. Detik Jogja melaporkan 135 siswa dan dua guru terdampak, sementara Harian Jogja mencatat hingga 166 siswa mengalami gejala serupa. Meski begitu, sebagian besar korban hanya menjalani perawatan jalan, dengan satu siswa dirujuk ke RSUD Prambanan, dua ke Puskesmas Berbah, dan puluhan lainnya ditangani di sekolah oleh tim medis.

Menu Diduga Penyebab

MBG yang dibagikan hari ini berisi nasi kuning, telur dadar potong, abon, kering tempe, timun, dan buah jeruk. Setelah santap siang, sejumlah siswa mulai mengeluh sakit perut dan mual, hingga akhirnya panik massal terjadi.

Petugas Dinas Kesehatan Sleman bergerak cepat mengambil sampel makanan, jajanan kantin, dan air minum untuk diuji laboratorium.

Hasil Lab Sementara: Ada Tiga Bakteri. Menjelang malam, hasil laboratorium sementara mengungkap fakta mengejutkan: menu MBG yang dikonsumsi siswa positif mengandung tiga jenis bakteri berbahaya, yakni Escherichia coli (E. coli), Clostridium sp., dan Staphylococcus. Ketiga bakteri ini dikenal sebagai penyebab utama keracunan makanan massal.

Meski belum ada korban jiwa, kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan akibat program MBG yang digadang-gadang sebagai proyek unggulan pemerintah.

Kejadian di Sleman ini bukan yang pertama. Sebelumnya, kasus serupa juga pernah muncul di sejumlah sekolah lain di DIY dan Jawa Tengah. Pertanyaan besar kini muncul: apakah standar pengawasan dan distribusi MBG benar-benar ketat, atau justru asal-asalan demi mengejar target politik?

Hingga berita ini diturunkan, ratusan siswa sudah kembali beraktivitas setelah mendapatkan obat, namun rasa was-was masih menyelimuti orang tua. Dinas Kesehatan berjanji akan menuntaskan investigasi, sementara Pemkab Sleman diminta tidak lepas tangan. //BangAli//.

Ari

Recent Posts

Pemdes Solokanjeruk Jaga Aset Desa, Amankan Tanah Carik untuk Generasi Mendatang

Bandung - //DJALAPASINEWS// – Tanah carik merupakan aset desa yang tidak boleh diperjualbelikan dan wajib dikelola…

13 jam ago

Haornas 2025, Pemkot Tegal Beri Reward untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi

Kota Tegal - //DJALAPAKSINEWS// – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal memberikan penghargaaan kepada pelatih dan atlet…

13 jam ago

Sampah Sembarangan Masih Merajalela di Citeureup, Dinas LH Kurang Tanggap

Bandung - //DJALAPAKSINEWS – (09/09/2025), Desa Citeureup, khususnya di wilayah RW 05 Lamajang Peuntas dan…

23 jam ago

Bupati Indramayu Usung Visi “REANG” Gaungkan Bangun Indramayu Untuk Indonesia Maju

Indramayu - //DJALAPAKSINEWS// – (09/09/2025), Delapan puluh tahun (80) Indonesia merdeka adalah perjalanan panjang yang…

23 jam ago

Nasrudin Azis Mantan Wali Kota Cirebon, Resmi ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – (09/09/2025), Mantan Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, resmi ditetapkan sebagai tersangka…

23 jam ago

Apel Peringatan Haornas ke-42 Dihadiri Kajari Kabupaten Semarang

Semarang – //DJALAPAKSINEWS// -- Pemerintah Kabupaten Semarang menyelenggarakan Apel Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42…

24 jam ago