Cirebon

DKUKMPP Kota Cirebon dan Universitas CIC, Dorong UMKM Naik Kelas 2025

Cirebon – //DJALAPAKSINEWS// – (06/09/2025), Universitas Catur Insan Cendekia (CIC) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon dalam menggelar program “Mengukur Tingkat Kematangan UMKM Naik Kelas 2025”. Acara yang berlangsung pada Kamis kemarin ini menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM di Kota Cirebon untu k memperkuat kapasitas usaha, daya saing, serta memperluas akses pasar.

Program ini merupakan salah satu inisiatif strategis yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan UMKM agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional sekaligus mampu bersaing di pasar global.

Fokus pada Peningkatan Daya Saing

Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Dr. H. Iing Daiman, S.IP., M.Si., menyampaikan bahwa keberlangsungan UMKM sangat ditentukan oleh kemampuan pelaku usaha dalam beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Menurutnya, kolaborasi dengan Universitas CIC akan mempercepat transformasi UMKM menuju kelas yang lebih tinggi.

“Kami bersama Universitas CIC terus berkomitmen membekali UMKM dengan berbagai strategi. Mulai dari peningkatan kualitas dan kapasitas produk, pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran maupun operasional, perluasan jaringan melalui kolaborasi, hingga pelatihan keterampilan. Segmentasi ini sangat penting untuk memperkuat posisi UMKM dalam persaingan bisnis yang semakin ketat,” jelasnya.

Iing juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong sinergi lintas sektor, baik dengan perguruan tinggi, komunitas, maupun dunia usaha agar program pengembangan UMKM dapat berjalan berkelanjutan.

Peran Strategis Akademisi

Sementara itu, Rektor Universitas CIC sekaligus Ketua Peneliti, Prof. Dr. Chandra Lukita, S.E., M.M., M.Ti., menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan dalam pendidikan dan penelitian, tetapi juga memiliki tanggung jawab pengabdian kepada masyarakat.

“Universitas CIC hadir untuk mendukung UMKM melalui sumbangsih penelitian, kajian strategis, dan pemikiran praktis yang bisa langsung diaplikasikan oleh pelaku usaha. Kami ingin hasil karya sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa, benar-benar menjadi kontribusi nyata yang membantu UMKM bertumbuh dan naik kelas,” ungkapnya.

Menurut Chandra Lukita, dunia akademik memiliki potensi besar dalam memberikan solusi berbasis riset yang dapat membantu UMKM menghadapi tantangan, mulai dari inovasi produk, efisiensi produksi, hingga strategi pemasaran.

Partisipasi dan Antusiasme Peserta

Lebih dari 200 peserta menghadiri kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya pelaku usaha kuliner, ekonomi kreatif, hingga ibu rumah tangga yang tengah merintis usaha kecil.

Selain seminar dan diskusi, peserta juga mengikuti pelatihan praktis sesuai dengan kebutuhan masing-masing sektor. Beberapa materi yang diberikan antara lain pengembangan desain dan kemasan produk, pengolahan hasil perikanan, hingga strategi pemasaran digital.

Para peserta mengaku mendapatkan wawasan baru yang bermanfaat untuk pengembangan usaha mereka. Salah seorang pelaku UMKM kuliner, misalnya, menyebut bahwa materi mengenai digitalisasi pemasaran membuka peluang untuk menjangkau pasar lebih luas melalui media sosial dan marketplace.

Harapan ke Depan

Dengan terselenggaranya program ini, Universitas CIC bersama DKUKMPP Kota Cirebon berharap UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu melakukan lompatan menuju level yang lebih tinggi. Langkah ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak UMKM yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan siap menembus pasar global.

“Target kami bukan hanya UMKM bertahan, tetapi naik kelas dan bisa menjadi pemain penting dalam perekonomian. Dengan inovasi, kolaborasi, dan semangat belajar yang tinggi, saya yakin UMKM Cirebon mampu melangkah lebih jauh,” pungkas Iing Daiman.

//Kang Ut//

Ari

Recent Posts

Pemdes Solokanjeruk Jaga Aset Desa, Amankan Tanah Carik untuk Generasi Mendatang

Bandung - //DJALAPASINEWS// – Tanah carik merupakan aset desa yang tidak boleh diperjualbelikan dan wajib dikelola…

13 jam ago

Haornas 2025, Pemkot Tegal Beri Reward untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi

Kota Tegal - //DJALAPAKSINEWS// – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal memberikan penghargaaan kepada pelatih dan atlet…

13 jam ago

Sampah Sembarangan Masih Merajalela di Citeureup, Dinas LH Kurang Tanggap

Bandung - //DJALAPAKSINEWS – (09/09/2025), Desa Citeureup, khususnya di wilayah RW 05 Lamajang Peuntas dan…

23 jam ago

Bupati Indramayu Usung Visi “REANG” Gaungkan Bangun Indramayu Untuk Indonesia Maju

Indramayu - //DJALAPAKSINEWS// – (09/09/2025), Delapan puluh tahun (80) Indonesia merdeka adalah perjalanan panjang yang…

23 jam ago

Nasrudin Azis Mantan Wali Kota Cirebon, Resmi ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – (09/09/2025), Mantan Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, resmi ditetapkan sebagai tersangka…

23 jam ago

Apel Peringatan Haornas ke-42 Dihadiri Kajari Kabupaten Semarang

Semarang – //DJALAPAKSINEWS// -- Pemerintah Kabupaten Semarang menyelenggarakan Apel Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42…

24 jam ago