Kapolda Jabar: Polda Jabar Klarifikasi Isu Polisi Masuk Kampus UNISBA

Bandung – //DJALAPAKSINEWS// — (03/09/2025), Polda Jawa Barat meluruskan informasi yang beredar terkait tuduhan aparat kepolisian masuk ke lingkungan kampus saat terjadi kericuhan beberapa waktu lalu.

Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan S.I.K., S.H., M.H. di hari kemarin menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Ia menyatakan polisi hanya melintas di jalan umum, bukan masuk ke area kampus. Dalam rekaman video yang beredar, bahkan terlihat salah satu Direktur Kepolisian mengingatkan jajarannya untuk tidak memasuki kawasan perguruan tinggi.

“Tidak ada polisi yang masuk ke dalam kampus, tidak ada sweeping. Yang berada di pintu gerbang adalah kelompok massa, bukan mahasiswa UNISBA,” tegas Kapolda Jabar.

Polda Jabar juga telah berkoordinasi dengan pimpinan UNISBA. Pihak kampus, kata Kapolda, justru meminta bantuan pengamanan karena kericuhan tersebut tidak sepenuhnya melibatkan mahasiswa mereka. Kampus menjadi lokasi yang dimanfaatkan kelompok tertentu yang mempersenjatai diri dan menyerang petugas.

Kapolda menambahkan, penyisiran di dalam kampus dilakukan oleh keamanan internal UNISBA, bukan oleh aparat kepolisian. “Pihak internal tidak ingin nama baik kampus tercemar, sehingga mereka sendiri yang mengusir kelompok pengacau tersebut,” jelasnya.

Dalam patroli skala besar yang digelar, polisi berhasil mengamankan 16 orang pada pukul 00.30 WIB. Dari jumlah itu, 10 orang sudah teridentifikasi berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, satpam, wiraswasta, hingga pengangguran.

Salah satunya berinisial MN (23), mahasiswa semester 5, yang kedapatan membawa ganja dan hasil tes urinnya positif narkoba. Pelaku lain, MF (23), terbukti memiliki riwayat chat transaksi narkoba serta ajakan berkumpul untuk melakukan kericuhan.

Selain itu, turut diamankan GOP, seorang pengangguran lulusan SMA yang membawa ganja, serta AA (25) asal Bandung yang kedapatan membawa senjata soft gun dengan peluru gotri. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Senjata gotri ini berbahaya, pada jarak dekat bisa mematikan. Untuk dua tersangka, sudah kami proses sesuai hukum. Sementara yang lainnya masih dalam pemeriksaan dan analisa tim,” ujar Kapolda Jabar.

Polda Jabar memastikan bahwa peristiwa tersebut bukan aksi unjuk rasa mahasiswa, melainkan tindakan kelompok yang telah merencanakan kekacauan.

“Kami mohon kerja sama semua pihak, baik universitas maupun instansi terkait. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur, Kajati, Pangdam, dan Ketua Pengadilan agar Jawa Barat tetap aman,” tutup Kapolda. //Red/Anas Nasikhin//

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap