Jakarta – //DJALAPAKSINEWS// – (25/09/2025), Ketua Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Muhamad Adnan Rara Sina, memberikan apresiasi atas langkah cepat dan aspiratif Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang menerima langsung audiensi organisasi petani dan buruh pada momentum Hari Tani Nasional pada Rabu kemarin, di kompleks parlemen.
Dalam pertemuan tersebut, Dasco tidak hanya hadir seorang diri, melainkan mengajak serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Kehutanan Raja Juli, Menteri Desa Yandri Susanto Menteri Pariwisata, serta Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari.
Kehadiran para pejabat negara ini dinilai Adnan sebagai bentuk keseriusan negara dalam mendengar langsung jeritan rakyat kecil.
“Apa yang dilakukan Pak Dasco adalah wujud nyata politik yang merangkul. DPR tidak menutup pintu, justru membuka ruang dialog substantif dengan melibatkan langsung para pengambil keputusan di eksekutif. Ini tradisi politik baru yang patut diapresiasi,” kata Adnan yang juga Sekretaris Jenderal Garda Rakyat 08 di Jakarta, Kamis (25/09/2025).
Dia menambahkan, dlam audiensi tersebut di sepakati dua agenda besar yakni pembentukan Badan Pelaksana Reformasi Agraria sebagai lembaga khusus untuk menuntaskan agenda redistribusi tanah dan penyelesaian konflik agraria dan rencana DPR RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Kasus Agraria yang akan mulai dibahas pada masa sidang mendatang.
Adnan menilai kedua poin ini sejalan dengan cita-cita keadilan sosial dan hak rakyat atas tanah yang diamanatkan konstitusi.
“Sudah saatnya reforma agraria bukan hanya jargon politik, melainkan kebijakan nyata yang bisa dirasakan petani dan buruh tani di lapangan,” ujarnya.
Politik yang Membumi dan Progresif
Adnan mengapresiasi langkah Dasco Ahmad yang membawa isu agraria langsung ke jantung parlemen, sekaligus melibatkan kementerian teknis untuk merespons tuntutan rakyat.
Menurutnya, model dialog terbuka semacam ini adalah praktik politik progresif yang harus diperluas.“
Politik yang baik adalah politik yang membumi, yang memberi ruang bagi petani, buruh, dan rakyat kecil untuk bicara di hadapan pejabat tinggi. Pak Dasco telah mencontohkan bagaimana aspirasi rakyat tidak boleh disaring berlapis-lapis, tetapi diterima secara langsung,” tegas Adnan.
Selain itu lanjut Adnan, momentum Hari Tani 2025 menjadi titik balik penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kasus agraria tidak hanya soal sengketa tanah, melainkan juga menyangkut masa depan ketahanan pangan, keadilan sosial, dan keberlanjutan generasi muda di sektor pertanian.
“Kami mendorong agar usulan pembentukan badan pelaksana reforma agraria dan pansus agraria benar-benar ditindaklanjuti. Jangan sampai aspirasi petani hanya berhenti di ruang rapat. Pemuda Indonesia siap ikut mengawal agar keadilan agraria menjadi kenyataan,” pungkasnya.//M Adnan/Jw//
Surabaya - //DJALAPAKSINEWS// – 20/12/2025), Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menerima kunjungan kerja Plt.Deputi IV Kepala…
Aceh - //DJALAPAKSINEWS// – (20/12/2025), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina…
Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Beredarnya edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang digagas pemerintah…
Tuban - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Setelah Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro melaporkan dugaan…
Surabaya - //DJALAPAKSINEWS// – (18/12/2025), Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota…
Jakarta - //DJALAPAKSINEWS// -- (18/12/2025), Kepolisian Republik Indonesia melalui Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim…