KABAR DESA

Teknologi Digital Desa Wisata Menari untuk Konservasi Dan Promosi Keanekaragaman Flora Lokal.

Semarang – //DJALAPAKSINEWS// –.(17/09/2025), Di kaki Gunung Telomoyo, Desa Wisata Menari terus berinovasi menjaga kekayaan alam sekaligus menarik wisatawan. Melalui program Pemberdayaan Masyarakat Desa Menari, desa yang terletak di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan ini kini mengintegrasikan teknologi digital untuk konservasi dan promosi keanekaragaman flora lokal.

Inisiatif ini lahir dari kolaborasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Menari dengan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL) Soegijapranata Catholic University (SCU), serta dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI tahun 2025.

Dari Seni hingga Konservasi Alam

Sejak dirintis tahun 2007, Desa Menari sudah dikenal luas dengan akronimnya: Menebar Harmoni, Merajut Inspirasi, Menuai Memori. Selain menjadi pusat pelestarian seni, tarian, dan tradisi lokal, desa ini juga tumbuh menjadi laboratorium sosial yang menarik wisatawan. Pada 2024, kunjungan tercatat mencapai 1.274 orang.

Namun, potensi flora lokal yang beragam masih kurang terekspos. Pengetahuan masyarakat soal konservasi juga terbatas, meski sebagian besar sudah terbiasa menggunakan ponsel pintar.

QR Code untuk Edukasi Wisata

Untuk menjawab tantangan itu, program konservasi berbasis digital diluncurkan. Papan informasi dilengkapi QR code akan dipasang di berbagai titik desa, memungkinkan pengunjung mengakses data lengkap tentang flora lokal hanya dengan satu kali pemindaian.

Program ini mengusung konsep Community-Based Conservation (CBC), yang menekankan keterlibatan masyarakat desa sebagai aktor utama. “Masyarakat lokal punya kearifan dalam menjaga alamnya. Dengan sentuhan teknologi, kearifan itu bisa lebih bernilai dan bermanfaat luas,” jelas tim penggagas program.

Inspirasi bagi Desa Lain

Selain melestarikan lingkungan, inisiatif ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui pariwisata edukatif. Wisatawan tak hanya menikmati budaya, tetapi juga belajar mengenal flora khas lereng Telomoyo.

Keberhasilan Desa Menari diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Teknologi sederhana seperti QR code terbukti mampu membantu masyarakat memetakan, mendokumentasikan, dan mempromosikan kekayaan alam mereka.//BP/BANG_ALI//.

Ari

Recent Posts

Upaya Mitigasi Risiko Kecelakaan Jelang Nataru, Ramp Check Angkutan Umum

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – (20/12/2025), Ramp Check kendaraan angkutan umum penumpang yang dilaksanakan Pemerintah Kota Cirebon…

10 detik ago

Seorang Pria Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal di Teras Ruko Kosong Banyumanik

Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- (20/12/2025), Seorang pria tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di teras ruko kosong…

6 menit ago

Pelindo Sub Regional Jawa Perkuat Sinergi Hadapi Nataru 2025/2026, Kantor Staf Presiden Beri Apresiasi

Surabaya - //DJALAPAKSINEWS// – 20/12/2025), Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menerima kunjungan kerja Plt.Deputi IV Kepala…

12 menit ago

Dirut PGN Turun Langsung di Bencana Aceh dan SumUt, Kawal Misi Kemanusiaan

Aceh - //DJALAPAKSINEWS// – (20/12/2025), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina…

19 menit ago

Respon Beragam GEMAR: Antara Simbol, Peran Ayah, dan Masa Depan Anak

Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Beredarnya edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang digagas pemerintah…

20 jam ago

Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Oknum Wartawan, Giliran PWI Tuban Melaporkan ke Polres

Tuban - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Setelah Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro melaporkan dugaan…

21 jam ago