Bandung Raya

Warga Minta DLH Kabupaten Bandung Turun Tangan, Dugaan Pembiaran Limbah di Tegalluar

Bandung – //DJALAPAKSINEWS// – (08/10/2025), Warga RT 02/RW 13 Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, tengah dilanda keresahan akibat menumpuknya sampah di area bekas penampungan limbah. Lahan yang seharusnya berfungsi sebagai tanah pengairan untuk irigasi pertanian itu kini berubah menjadi tempat pembuangan liar yang menimbulkan bau menyengat dan mencemari lingkungan sekitar.

Tumpukan sampah yang terus bertambah tidak hanya merusak pemandangan dan kenyamanan warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap dampak kesehatan masyarakat. Saluran air yang semestinya mengalir ke sawah warga diduga telah tercemar akibat aliran limbah serta sampah organik yang membusuk.

“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke pemerintah desa, tapi belum ada tindakan nyata. Sampah ini bukan sekadar kotoran, tapi sudah ancaman bagi kesehatan dan irigasi sawah warga,” ujar salah satu perwakilan warga RT 02 yang meminta agar pemerintah turun langsung meninjau lokasi.

Warga menilai kondisi tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan lingkungan dan tata kelola wilayah, khususnya terhadap lahan pengairan yang rentan disalahgunakan. Mereka mendesak agar pihak Kecamatan Bojongsoang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, serta Balai Pengairan segera melakukan penertiban dan memulihkan fungsi lahan sesuai peruntukannya.

Selain penanganan darurat berupa pembersihan dan pengangkutan sampah, masyarakat juga meminta adanya tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang membuang limbah secara ilegal di lokasi tersebut.

“Kalau tidak segera ditindak, lama-lama lokasi ini bisa jadi tempat pembuangan liar permanen. Kami tidak mau Desa Tegalluar dikenal karena sampahnya,” keluh seorang warga lainnya.

Sebelumnya, lahan tersebut sempat digunakan sebagai lokasi pengumpulan limbah restoran. Berdasarkan pantauan di lapangan, limbah plastik memang dikumpulkan untuk dijual kembali, namun sisa sampah organik dan non-plastik dibiarkan menumpuk selama berbulan-bulan tanpa pengangkutan maupun pengelolaan lebih lanjut.

Akibatnya, area tersebut kini menimbulkan bau menyengat dan diduga menjadi sarang penyakit serta tempat berkembangbiaknya tikus. Warga berharap agar pemerintah desa, RT/RW, dan instansi terkait segera turun tangan untuk membersihkan dan menertibkan area yang tercemar itu.

Kasus ini memperlihatkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, aparat pengawas lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam menegakkan aturan pengelolaan sampah. Tegalluar, yang selama ini dikenal sebagai kawasan pengairan produktif, kini menghadapi ancaman pencemaran yang berpotensi berdampak jangka panjang terhadap ketahanan pangan dan kesehatan warga sekitar. //Redaksi – Anas Nasikhin//

Ari

Recent Posts

Upaya Mitigasi Risiko Kecelakaan Jelang Nataru, Ramp Check Angkutan Umum

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – (20/12/2025), Ramp Check kendaraan angkutan umum penumpang yang dilaksanakan Pemerintah Kota Cirebon…

3 jam ago

Seorang Pria Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal di Teras Ruko Kosong Banyumanik

Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- (20/12/2025), Seorang pria tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di teras ruko kosong…

3 jam ago

Pelindo Sub Regional Jawa Perkuat Sinergi Hadapi Nataru 2025/2026, Kantor Staf Presiden Beri Apresiasi

Surabaya - //DJALAPAKSINEWS// – 20/12/2025), Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menerima kunjungan kerja Plt.Deputi IV Kepala…

3 jam ago

Dirut PGN Turun Langsung di Bencana Aceh dan SumUt, Kawal Misi Kemanusiaan

Aceh - //DJALAPAKSINEWS// – (20/12/2025), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina…

3 jam ago

Respon Beragam GEMAR: Antara Simbol, Peran Ayah, dan Masa Depan Anak

Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Beredarnya edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang digagas pemerintah…

23 jam ago

Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Oknum Wartawan, Giliran PWI Tuban Melaporkan ke Polres

Tuban - //DJALAPAKSINEWS// -- (19/12/2025), Setelah Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro melaporkan dugaan…

23 jam ago