Ragam

15 Nyawa Melayang Akibat Bus PO Cahaya Trans Terguling di Exit Tol Krapyak

Semarang – //DJALAPAKSINEWS// – Tragedi maut kembali terjadi di jalan tol. Sebuah bus antarkota PO Cahaya Trans rute Jakarta–Yogyakarta mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari. Sebanyak 15 penumpang tewas, sementara belasan lainnya luka-luka. Kecelakaan ini menambah panjang daftar hitam keselamatan angkutan umum di Indonesia.

Bus bernomor polisi B 7201 IV yang membawa 34 penumpang tersebut diduga melaju di luar batas kecepatan wajar saat memasuki kawasan simpang susun. Alih-alih melambat di area rawan kecelakaan, bus justru menghantam pembatas jalan, terguling, dan membuat bagian atap kabin ringsek parah—indikasi kuat adanya benturan keras akibat laju kendaraan yang tidak terkendali.

Fakta di lapangan memunculkan pertanyaan serius: di mana fungsi pengawasan operator dan otoritas transportasi? Simpang susun adalah titik yang secara teknis menuntut pengemudi mengurangi kecepatan. Dugaan kelalaian pengemudi, kelelahan, hingga lemahnya kontrol perusahaan otobus terhadap jam kerja sopir patut diselidiki secara menyeluruh, bukan sekadar disimpulkan sebagai “kecelakaan tunggal”.

Ironisnya, tragedi ini kembali memperlihatkan bahwa keselamatan penumpang sering dikalahkan oleh kepentingan waktu tempuh dan keuntungan operasional. Jika benar bus melaju dengan kecepatan tinggi, maka ini bukan sekadar musibah, melainkan kegagalan sistemik dalam manajemen keselamatan transportasi publik.

Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih melakukan olah TKP, termasuk memeriksa kondisi kendaraan, rekaman kamera pengawas, serta latar belakang pengemudi. Publik menunggu langkah tegas, bukan hanya laporan formal, tetapi penegakan hukum yang menyentuh akar persoalan—mulai dari sopir, perusahaan otobus, hingga pengawas transportasi.

Tragedi di Exit Tol Krapyak seharusnya menjadi peringatan keras: selama keselamatan hanya menjadi slogan dan bukan prioritas, jalan raya akan terus berubah menjadi ruang maut bagi masyarakat. //BANG-ALI//

Ari

Share
Published by
Ari

Recent Posts

Program BSMSS Kota Cirebon sebagai Ruang Edukasi Pembangunan

Cirebon - //DJALAPAKSINEWS// – Pemandangan di sudut-sudut Kelurahan Kesenden dan Karyamulya beberapa hari terakhir merekam…

3 jam ago

Terkait Kasus Limbah Lindi di Sungai Bade, Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Gelar Inspeksi

Semarang - //DJALAPAKSINEWS// -- Komisi C DPRD Kabupaten Semarang menindaklanjuti audiensi yang sebelumnya dilakukan bersama…

4 jam ago

Aksi Demo GEMPUR Desak Segera Proses Hukum Pelaku Investasi Bodong 362 Milyar

Jakarta - //DJALAPAKSINEWS// – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 1 Desember 2025 mengungkapkan sepanjang periode…

4 jam ago

Inovasi Polytron Luncurkan Air Fryer Oven 25 Liter KitchenMate Series

Jakarta - //DJALAPAKSINEWS// – Polytron hari ini resmi meluncurkan Air Fryer Oven 25 liter KitchenMate…

4 jam ago

PP KAMMI Dorong Menlu Fasilitasi Perundingan Damai Konflik Thailand–Kamboja

Jakarta - //DJALAPAKSINEWS// -- Ketegangan di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja kembali meningkat dalam beberapa…

4 jam ago

The Radiant Center, Wali Kota Cirebon: Kuatkan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Wisata Budaya

Tangsel - //DJALAPAKSINEWS// – (21/12/2025), Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menegaskan bahwa kekayaan sejarah dan…

1 hari ago