Aksi Pengungkapan Sindikat Barang Ilegal di Batam Terbongkar oleh Sinergitas Aparat

Batam – //DJALAPAKSINEWS// — (05/12/2025), Di balik kesunyian Pelabuhan Tanjung Sengkuang pada Senin lalu, gerak-gerik mencurigakan ternyata tidak luput dari mata warga sekitar. Dari informasi masyarakat itulah, sinergi aparat—Bea Cukai Batam, Kodim 0316/Batam, Polda Kepri, dan Forkopimda—berbuah pengungkapan besar: tiga kapal motor dan tiga truk didapati memuat barang tanpa dokumen resmi.

Penggerebekan bermula ketika personel Kodim 0316/Batam turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan adanya aktivitas bongkar muat yang tidak wajar. Di dermaga, petugas menemukan para pekerja tengah memindahkan muatan ke kapal dan truk, namun tak satu pun dokumen pelayaran maupun dokumen barang dapat mereka tunjukkan. Semua sarana angkut beserta muatannya pun langsung diamankan.

Bagi warga sekitar, aktivitas itu tak mengherankan. Pelabuhan kecil seperti Tanjung Sengkuang kerap menjadi simpul pergerakan barang lintas wilayah. Namun kali ini, kepekaan warga dan respon cepat aparat menjadi titik balik pencegahan kerugian negara.

Seluruh barang bukti kini telah digiring ke Gudang Bea Cukai Tanjung Uncang untuk dihitung dan diperiksa secara menyeluruh. Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, memastikan penanganan dilakukan transparan dan sesuai ketentuan kepabeanan.

Zaky sekaligus menepis rumor bahwa barang tersebut terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat ramai diperbincangkan.
“Tidak ditemukan dokumen apa pun yang menunjukkan keterkaitan dengan program MBG. Temuan awal justru mengarah pada muatan campuran, baik barang lokal maupun luar negeri. Semua masih dalam proses pencacahan,” tegasnya.

Lebih jauh, Zaky menekankan bahwa sinergi aparat bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi tentang menjaga ruang hidup masyarakat dari ancaman barang ilegal yang bisa menekan perekonomian hingga memicu kerentanan keamanan.

Di lapangan, para petugas mengaku bahwa keberhasilan operasi ini tidak hanya soal koordinasi antarinstansi, tetapi juga berkat keberanian warga memberikan informasi. Dalam konteks perbatasan seperti Batam—di mana lalu lintas barang begitu padat—peran masyarakat menjadi ujung tombak yang tak bisa diabaikan.

“Kerjasama seperti ini adalah fondasi penting untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif penyelundupan,” ujar seorang petugas di lokasi, yang enggan disebutkan namanya.

Operasi ini menjadi pengingat bahwa pengawasan laut dan pelabuhan bukan semata tugas aparat. Ketika warga, TNI, Polri, dan Bea Cukai bergerak seirama, ruang bagi praktik ilegal semakin sempit.

Dengan semakin eratnya sinergi ini, pemerintah berharap wilayah Kepulauan Riau—khususnya Batam sebagai pintu keluar masuk barang—tetap berada dalam koridor keamanan yang dapat memberikan rasa nyaman dan kepastian bagi masyarakat.//infodirjenbeacukai/Bang _Ali//