Dugaan Investasi Bodong, Kuasa Hukum Korban Desak Kepolisian Segera Periksa Terlapor

Surabaya – //DJALAPAKSINEWS// – Meskipun telah membuat laporan polisi pada 5 November 2025 lalu dengan nomor laporan STTLPM/1749/XI/2025/SPKT/POLRESTABES SURABAYA, sepertinya para penyidik lambat menindaklanjuti perkara tersebut. Untuk itu Liang Wali melalui kuasa hukumnya dari kantor hukum Yuliyanto, SH., MH., & Associate mendesat agar penyidik  Polrestabes Surabaya segera  memeriksa para terlapor.

Adapun dalam laporan tersebut terdapat 2 orang terlapor yakni Direktur Utama PT Nusantara Investama Technologi Sofyan Markarma dan Rynda Febby selalu Bussiness Director PT Nusantara Investama Technologi.

“Kami mendesak agar penyidik Polres Surabaya segera memeriksa pihak terkait atas kerugian yang dialami oleh klien kami. Kerugian yang dialami klien kami berjumlah Rp 110 juta, atas dugaan investasi bodong yang ditawarkan oleh PT Nusantara Ivestama Technologi,” kata Yuliyanto kuasa hukum Liang Wali melalui keterang persnya, Jumat (05/12/2025).

Lanjut dia, PT NIT secara sitematis menawarkan investasi berjangka (bukan pinjaman) dengan janji imbal hasil tertentu. Sertipikat berjangka diterbitkan sebagai bukti investasi, bukan bukti pinjaman.

“Terlebih seluruh korban merekam pattern yang sama yakni janji bunga, tenor, serta pencairan yang dijanjikan sebagai return investasi,” ujarnya.

Selain itu, tambah Yuliyanto, tidak pernah ada penjelasan bahwa dana tersebut adalah pinjaman. Yang disampaikan ke korban selalu produk investasi resmi perusahaan.

“Akan tetapi pencairan keuntungan dijanjikan namun tidak pernah direalisasikan. Direktur utama (Sofyan Markarma) & Direktur Pelaksana (Rynda Febby) keduanya sebagai Terlapor menghilang, tidak merespon somasi, tidak dapat dihubungi dan tidak memberikan pertanggungjawaban,” ungkapnya.//Hari S/Jw//