NGAJI BUDAYA Kota Banjar Putaran 5, Bertemakan “Menjaga Kerukunan Umat Beragama dalam Perspektif Budaya”

Banjar – //DJALAPAKSINEWS// — Fenomena di tengah dinamika kehidupan modern, budaya tetap menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai keagamaan dengan kearifan budaya lokal.

Semangat inilah yang digaungkan dalam Ngaji Budaya Kota Banjar pada Putaran ke-5 yang diselenggarakan di lingkungan Dusun Cigadung Desa karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar, dengan Tajuk “Menjaga Kerukunan Umat Beragama dalam Perspektif Budaya”, pada Jum’at sore (12/12/2025).

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Desa Karyamukti, Kepala Bidang Pariwisata Kota Banjar, Kepala Bidang Kebudayaan Kota Banjar, perwakilan para budayawan dan para ustadz dari empat kecamatan, serta pengurus Forum Ngaji Budaya Kota Banjar.

Acara ini diawali dengan kegiatan Tawasul yang dipimpin oleh Kyai H. Ade Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Ulum Karyamukti, dilanjutkan dengan penyerahan Surat Tercatat ODCB Situs Cakra Santana dari Kabid Kebudayaan kepada Juru Kunci Situs yang ada di Dusun Cigadung Desa Karyamukti.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kota Banjar H. TATO, mengatakan bahwa “Bagaimana agama dan budaya bisa saling menguatkan dalam membangun peradaban yang inklusif”. Budaya bukan sekadar hiburan, melainkan bagian integral dari kehidupan beragama. Hal ini disampaikan ketika sesi penyerahan Surat Tercatat situs “Resi Cakra Sentana” yang merupakan situs ke 32 yang ada di Kota Banjar dengan status ODCB (Obyek Diduga Cagar Budaya – sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Ungkapnya.

Menurutnya, melalui pendekatan budaya ini, diharapkan moderasi beragama dapat semakin kokoh dan menjadi perekat harmoni di tengah masyarakat Kota Banjar. Tambahnya.

Demikian juga Ketua Forum Ngaji Budaya Kang Zupen dalam sambutannya mengatakan bahwa pendekatan melalui Ngaji Budaya ini secara umum merupakan suatu instrumen efektif dalam membentuk dan mengubah pola peradaban masyarakat. Ujarnya.

“Budaya itu welcome terhadap Agama. Karena budaya adalah salah satu instrumen paling efektif untuk mengubah pola pikir masyarakat. Masyarakat akan menikmati sentuhan kebudayaan,”Imbuhnya.

Senada dengan Ketua Forum, Penasehat Tim Ngaji Budaya Kota Banjar “ABAH ALI” menyampaikan bahwa Ngaji Budaya pada dasarnya merupakan sebuah pola linier antara keagamaan dan kebudayaan, artinya ada dua sisi yang saling membutuhkan dan harus bersinergi diantara keduanya, agar didalam kehidupan ini bisa terjadi suatu penguatan untuk kebersamaan. Tandasnya.

Kepala Desa Karyamukti Sdr. FIKRI dalam sambutannya mengatakan bahwa “Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena akan memberikan dampak positif bagi saya pribadi dan masyarakat saya pada umumnya, lebih-lebih hari ini telah dikeluarkannya surat tercatat Situs ODCB “Resi Cakra Sentana” yang ada di Dusun Cigadung oleh Dinas Dikbud Kota Banjar, artinya telah ada pengakuan bahwa Situs tersebut merupakan salah satu asset Desa karyamukti untuk dapat terus dipelihara dan dikembangkan keberadaannya. Ungkapnya.

Sejalan dengan pemikiran diatas, Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Banjar “CANDRA” dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Kegiatan Ngaji Budaya ini memberi pesan kuat untuk terus mendorong dan mendakwahkan keagamaan dengan cara berkebudayaan,” dan kami sangat mengapresiasi kegiatan Ngaji Budaya ini sebagai bagian hal yang sejalan dengan program yang telah kami canangkan di tahun 2026, yaitu kami targetkan bahwa Kota Banjar akan menjadi “Kota Event dan Kota Experience. Ungkapnya.

“Kami dari Dispora Pariwisata akan mendorong penguatan literasi budaya agar pesan keagamaan dapat disampaikan secara adaptif dan relevan,” jelasnya.

Dalam kontek ini masyarakat secara umum akan melihat bahwa acara seperti ini adalah penting, disini kita bisa belajar menjaga warisan budaya sambil berdialog soal keagamaan tanpa menghakimi, dan disini merupakan ruang yang bisa membuat kita merasa aman untuk belajar dan berdiskusi. Pungkasnya.//Redaksi-Oni//