Workshop BNN Perkuat Kapasitas Pemberdayaan Ekonomi di Kawasan Rawan Narkoba

Bekasi – //DJALAPAKSINEWS// — (13/12/2025), Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat menggelar Workshop Pemberdayaan Alternatif sebagai upaya memperkuat ekonomi masyarakat di kawasan rawan narkoba. Workshop digelar pada 11–13 Desember 2025 di Hotel Horison, Bekasi, dan melibatkan perwakilan kementerian/lembaga, pendamping pemberdayaan masyarakat, hingga unsur pengawasan internal BNN.

Kegiatan ini dirancang sebagai forum pembelajaran interaktif yang menekankan penguatan kapasitas, pendalaman pemahaman, serta praktik langsung pengembangan usaha produktif dan ekonomi lokal.

Pemberdayaan Ekonomi Jadi Kunci. Direktur Pemberdayaan Alternatif, Edi Swasono, menegaskan bahwa penyalahgunaan dan peredaran narkoba tidak lepas dari persoalan sosial-ekonomi.

“Kerawanan narkoba sangat dipengaruhi faktor seperti kemiskinan, minimnya lapangan kerja, dan terbatasnya peluang usaha. Karena itu, pendekatan pemberdayaan ekonomi menjadi kunci agar masyarakat mampu mandiri dan terhindar dari keterlibatan dalam narkoba,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemberdayaan alternatif tidak boleh berhenti pada pelatihan semata, tetapi harus membuka akses masyarakat terhadap peluang usaha legal, produktif, dan berkelanjutan.

“Upaya ini adalah pengungkit. BNN tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan dukungan nyata semua kementerian dan lembaga agar penguatan ekonomi, UMKM, ekonomi kreatif, pertanian, pariwisata, hingga vokasi dapat berjalan terpadu di kawasan rawan,” tegasnya.

Menuju GDAD 2026–2029

Workshop ini juga menjadi bagian dari tahapan akhir pelaksanaan Grand Design Alternative Development (GDAD) 2016–2025, sekaligus persiapan menuju GDAD 2026–2029 yang akan lebih memfokuskan pada penguatan ekonomi dan kelembagaan masyarakat di wilayah rawan narkoba.

BNN mencatat terdapat 9.270 desa/kelurahan rawan narkoba di seluruh Indonesia—angka yang menjadi dasar pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan solusi pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai potensi wilayah.

Rumusan Kolaborasi untuk Lapangan. Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan dari narasumber kementerian/lembaga dan praktisi terkait penguatan ekonomi, kelembagaan masyarakat, serta pengembangan komoditas lokal. Diskusi kelompok juga digelar untuk merumuskan langkah kolaboratif yang dapat diterapkan langsung dalam program pemberdayaan di lapangan.

BNN berharap workshop ini melahirkan SDM yang lebih siap, rekomendasi strategis penguatan ekonomi masyarakat, serta peluang kerja sama lintas sektor untuk mendukung pembangunan kawasan rawan narkoba secara terpadu dan berkelanjutan. //Humas Protokol BNN / Bang_Ali//

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap