GEMAH akan Gelar Aksi Damai Didepan Gedung KPK, Desak KPK Tidak Menunda Penyelidikan

(foto: ilustrasi sejumlah massa lakukan aksi demo didepan gedung KPK)

Jakarta – //DJALAPAKSINEWS// – (16/08/2025), Gerakan Mahasiswa Hukum (GEMAH) akan menggelar aksi mimbar bebas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada Selasa, 19 Agustus 2025. Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum GEMAH, Badrun Atnangar dengan tuntutan agar KPK segera memanggil dan memeriksa Shielvia Septiani.

Badrun menegaskan, Pemanggilan ini penting untuk membuka penyelidikan atas dugaan tindak pidana pencucian uang senilai Rp 5,2 Miliar yang diduga melibatkan Shielvia.

“GEMAH mendesak KPK untuk tidak menunda proses penyelidikan. Fakta-fakta yang sudah muncul di publik harus segera ditindaklanjuti oleh penyidik,” ujar Badrun dalam keterangannya kepada awak media pada hari Jum’at kemarin.

Shielvia Septiani diketahui merupakan istri dari Adi Benny Cahyono, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi. Namun, peristiwa yang menjadi sorotan publik ini disebut terjadi ketika Adi Benny masih berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan menjabat sebagai Kepala Seksi STNK di Polda Metro Jaya.

Dalam sebuah pengakuan, Shielvia menyebut bahwa suaminya menyerahkan uang tunai sebesar Rp 5,2 Miliar kepada seseorang bernama Tommy untuk keperluan bisnis jual beli tanah. Nilai tersebut menjadi sorotan karena dianggap janggal mengingat pangkat dan jabatan saat itu belum setingkat perwira menengah tinggi (Kombes), Namun sudah mampu mengelola uang dalam jumlah fantastis.

Badrun menilai, penjelasan tersebut justru memperkuat dugaan adanya aliran dana yang tidak wajar dan berpotensi terkait dengan pencucian uang.

“Publik berhak tahu dari mana asal uang Rp 5,2 Miliar tersebut. Apalagi, ini melibatkan pejabat kepolisian yang punya kewajiban memberi teladan,” tegasnya.

GEMAH berencana menggelar mimbar bebas menyampaikan orasi di depan Gedung KPK selasa pukul 13.00 Wib. Mereka juga akan membawa spanduk dan poster tuntutan, serta menyerahkan dokumen berisi kronologi dugaan kasus kepada bagian pengaduan masyarakat KPK.

Aksi ini diperkirakan akan menarik perhatian publik, mengingat kasus dugaan kekayaan tak wajar Aparat Penegak Hukum (APH) kerap menjadi sorotan. Hingga berita ini diturunkan, pihak Shielvia maupun Adi Benny Cahyono belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan GEMAH. //Hari S/Jw//

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap