Demo Membara: DPRD Semarang Dibakar, Pos Polisi Runtuh, Pemerintah Masih Sibuk Berstatemen

Semarang – //DJALAPAKSINEWS//– (30/08/2025), Gelombang protes rakyat kini berubah menjadi amukan. Tiga mobil di parkiran DPRD Kota Semarang dan sebuah pos polisi di Simpang Lima dibakar massa tadi malam. Api bukan hanya menyala di jalanan, tapi juga di hati rakyat yang kian muak melihat wajah arogan penguasa.

Aksi yang awalnya berkobar di Jakarta, kini merembet ke Tegal, Surabaya, Semarang, Jogjakarta hingga Makassar. Semua satu suara: Keadilan untuk Affan Kurniawan! Seorang pengemudi ojol, tulang punggung keluarga, yang meregang nyawa karena “terlindas” kendaraan taktis Brimob.

Kemarahan publik bukan tanpa alasan. Sementara rakyat berduka, para pejabat dan anggota dewan justru sibuk melontarkan statement ngawur yang makin menyulut api. Bukannya meredam, justru memperolok rasa sakit rakyat.

Salah seorang demonstran yang ditemuin awak media mengatakan bahwa sikap pemerintah terhadap tuntutan rakyat selama ini ditanggapinya sangat lambat, sehingga emosi masyarakat meluap terlebih ada yang meninggal akibat ditabrak oleh mobil Brimob. Ujarnya.

Sampai detik ini, tak ada langkah nyata yang menenangkan publik. Tidak ada pertanggungjawaban yang jelas.

Tidak ada keberanian untuk menindak aparat yang lalai. Yang ada hanyalah janji kosong, pernyataan hambar, dan wajah dingin yang semakin memperlebar jurang antara rakyat dan penguasa. Tambahnya.

Rakyat menuntut keadilan, bukan basa-basi. Mereka ingin nyawa Affan dihargai, bukan dilupakan begitu saja. “Kalau negara ini masih waras, hukum harus ditegakkan. Kalau tidak, jangan salahkan rakyat kalau jalanan terus bergolak,” teriak seorang demonstran di Semarang.

Kini bola panas ada di tangan pemerintah. Jika Presiden dan DPR masih terus menutup mata, jangan heran bila api perlawanan rakyat semakin meluas dan sulit dipadamkan. //BangAli//

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap