Warga Wringinputih Pasang Spanduk Protes, Dipicu Jalan Desa Rusak Parah

Semarang – //DJALAPAKSI NEWS// — Sejumlah warga Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, melakukan aksi protes dengan memasang spanduk di sepanjang ruas Jalan Wringinputih–Kalongan, Rabu (10/09/2025).

Aksi ini dipicu kondisi jalan desa yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki, meski sudah bertahun-tahun hanya ditambal sulam. Padahal, jalan tersebut setiap hari dilalui kendaraan bertonase berat milik subkontraktor Proyek Bendungan Jragung. Aktivitas angkut tanah urug dan material dengan intensitas tinggi itu dinilai melebihi Jumlah Beban yang Diijinkan (JBI).

Belasan warga Dusun Krajan memasang spanduk bernada sindiran dan tuntutan di 12 titik jalan. Tulisan di antaranya:

“Dalane Bobrok Kabeh… Arep Sambat Karo Sopo Iki”

“Dalane Ajur, Sing Meh Tanggung Jawab Sopo…?? Rakyat Tertib Pajak”

“Kami Masyarakat Sudah Tidak Tahan Melihat Kondisi Jalan Seperti Ini…!!!”

Jalan Rusak, Nyawa Melayang

Kerusakan jalan utama desa mencapai hampir 1 kilometer, dari samping Masjid Ngobo hingga PT SK. Aspal retak, cor beton pecah, dan drainase ambrol. Kondisi ini tak hanya menimbulkan polusi debu, tapi juga kerap menyebabkan kecelakaan. Warga menyebut sudah ada lima korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalur tersebut.

“Sudah empat tahun rusak, belum ada tindak lanjut serius. Banyak pemotor tergelincir, bahkan ada yang meninggal di TKP,” ujar Resdiyanto alias Syinto, warga Krajan.

Respons Penambang

Melalui pesan WhatsApp, pihak manajemen galian C menyampaikan permohonan maaf. Mereka mengakui perbaikan seharusnya dilakukan sejak Senin (8/9), namun baru bisa dikerjakan pada Rabu ini. Dari pantauan di lokasi, perbaikan jalan berlubang mulai dilakukan dengan cor beton, meski kontras dengan spanduk protes yang masih terpasang.

Harapan Warga

Selain jalan rusak, warga juga mengeluhkan drainase yang jebol sehingga saat hujan air meluap hingga ke rumah-rumah. Tokoh masyarakat, Fauzan, menegaskan aksi ini adalah peringatan serius.

“Kesabaran warga ada batasnya. Kami harap Pemkab Semarang, pelaku usaha, dan masyarakat terdampak bisa duduk bersama mencari solusi. Jika tuntutan diabaikan, warga tidak akan tinggal diam,” tegasnya.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata, memperbaiki jalan utama desa dan membangun kembali selokan drainase yang rusak. Fasilitas tersebut dianggap vital bagi aktivitas sehari-hari warga. //Mangpujan/BANG_ALI//.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Menu Header Tetap